Trafik

Friday, August 1, 2014

Amalan Yang Berpanjangan Bagi Allahyarham Imam



SHAH ALAM: “Saya akan menunaikan hasrat terakhir arwah suami saya. Dia mahu saya meneruskan hajatnya yang tidak kesampaian untuk mencetak naskah Mushaf Tartil untuk diwakafkan kepada sekolah pondok, rumah anak yatim dan masjid serta surau,” kata balu Imam Besar Masjid Negeri, Allahyarham Ahmad Mustafa Al- Muqri. Nurazira Ahmad Bashir, 35, ibu kepada lima orang anak ketika ditemui pemberita begitu cekal menghadapi dugaan yang menimpa.

Bagaimanapun, untuk berkongsi kisah keluarganya, beliau menganggap ia perlu dirahsiakan kerana tidak mampu untuk meneruskan perbualan kerana masih lagi bersedih. Dalam kejadian 9 Jun lalu, Allahyarham Ahmad Mustafa menghembuskan nafas terakhir pada usia 39 tahun di Institut Jantung Negara akibat komplikasi jantung selepas enam hari dimasukkan ke institut itu.

Beliau dilantik menjadi Imam Besar Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah sejak 2008 dan banyak pembaharuan dilakukan termasuk program mengimarahkan masjid. Menceritakan hajat suaminya itu, beliau yang lebih disenangi dengan panggilan Kak Zira berkata, sebelum Allahyarham meninggal dunia, Ahmad Mustafa sangat sibuk dengan naskah Mushaf Tartil dan rakaman cakera padat, bacaan doa, tahlil serta yassin. “Apabila saya melihat tajuk VCD, ‘hadiah buat yang tersayang’ benar-benar menyentuh hati saya.

Mushaf Tartil

Ia seakan seperti tahu beliau akan pergi meninggalkan kami. “Sebelum Allahyarham pergi, selain meminta saya menjaga anak dengan baik, itu adalah perkara yang keluar daripada mulutnya untuk saya meneruskan niat dalam mencetak semula naskah Mushaf Tartil. “Manakala, VCD itu juga saya mungkin boleh menjualnya semula sebagai pendapatan untuk menyara keluarga,” katanya.

Selain itu, Nurazira berkata, ketika Allahyarham masih hidup, beliau sangat mementingkan solat jemaah bersama keluarga. “Menjaga solat lima waktu, itu juga adalah antara pesanan terakhir arwah. Semasa hayatnya, beliau sangat menitik beratkan solat,” katanya.

Beliau berkata, Ahmad Mustafa juga seorang bapa yang sangat penyayang dan lemah lembut dengan semua anaknya. “Apabila beliau pulang dari masjid atau sebarang tempat, perkara pertama selepas menjejakkan kaki ke dalam rumah adalah bertanya di mana anaknya. Itu yang menjadikan beliau sangat rapat dengan mereka,” katanya.

Mengakhiri perbualan, Nurazira memberitahu, beliau bersyukur kerana semua anaknya begitu tabah dengan pemergiannya walid mereka itu. “Alhamdulillah, anak saya boleh menerimanya,” katanya. Selangor Kini

1 comment:

  1. saudara-saudara

    Saya di sini untuk bersaksi tentang kebaikan Allah dalam hidup saya dan bagaimana saya diselamatkan dari tekanan finansial karena bisnis saya sedang menurun dan keluarga saya dalam keadaan asulit sehingga kami bahkan tidak dapat membayar uang sekolah untuk anak-anak, karena kepahitan mengambil alih hatiku
    Suami saya juga menggagalkan karena kami menjalankan bisnis keluarga di (Surabaya, Jawa Timur) dimana kami jadi bingung suami saya mencoba untuk mendapatkana pinjaman dari bank dia menolak pinjaman jadi dia online mencari pinjaman karenaa dia ditipu oleh sone imposters online yang menjanjikan kepadanya pinjaman dan mengatakan harus membayar biaya untuk mendapatkan pinjaman sehingga husbank saya meminjam uang dari teman-temannya untuk membayar biaya maka meareka meminta biaya lagi dengan beberapa alasan dia harus pergi dan meminjam dari saudaranya di (Bekasi) untuk memastikan dia mendapatkan pinjaman setidaknya untuk memabi/aayai kebutuhan keluarga dan setelah dia membuat biaya, dia diminta untuk membayar lagi dengan alasan tertentu, hal ini membuat keluarga kelaparan meningkat sehingga kami harus mengumpulkan makanan dari tetangga dekat kami. dan selama berbulan-bulan kami menderita dan bisnis ditutup untuk sementara waktu
    Jadi satu sore yang setia sekitar pukul 14:00 tetangga dekat ini menelepon saya dan mengatakan bahwa dia akan mendapatkan pinjaman dari perusahaan pinjaman secara online sehingga jika dia mendapatkan pinjaman, dia akan mengenalkan saya ke perusahaan tersebut sehingga kami pergi ke ATM bersama-sama dan Memeriksa pinjaman itu tidak ada sehingga kami menunggu sekitar 30 menit kemudian kami mendapat peringatan di teleponnya dari banknya bahwa dia telah menerima monney di akunnya sehingga kami memeriksa saldo rekeningnya dan lihatlah 300 juta kepadanya sebagai pinjaman
    Segera saya berteriak di depan umum sambil menangis dan pada saat itu yang bisa saya pikirkan adalah jika saya dengan jumlah seperti itu, masalah saya berakhir, jadi kami pulang ke rumah saya tidak memberi tahu suami saya, dari 1 juta dia memberi saya saya membeli beberapa bahan makanan di rumah dan berlangganan dan tetangga saya dan saya meminta pinjaman kepada perusahaan karena dia memberi saya pedoman sehingga kami mengikuti prosesnya karena prosesnya sama sehingga setelah semua prosesnya, rekan-rekan saya diberi pinjaman oleh saya
    ONE BILLION RISING FUND (onebillionrisingfund@gmail.com)
    BBM: D8E814FC

    Anda juga bisa mendaftar sekarang dan menyelesaikan masalah keuangan Anda
    Saya berbagi cerita ini karena saya tahu bahwa begitu banyak orang di luar sana memerlukan bantuan keuangan dan perusahaan akan membantu Anda
    Gmail saya adalah

    Ratu Efendi Lisa
    efendiqueenlisa@gmail.com

    ReplyDelete